Curhat merupakan luapan isi hati baik itu rasa bahagia atau pun sedih yang ingin kita bagikan kepada orang-orang terdekat. Hal-hal yang biasa diceritakan biasanya persoalan pribadi seperti percintaan, pekerjaan, keluarga dan lain sebagainya. Curhat biasanya lebih dilakukan dengan menceritakan masalah-masalah ketimbang bercerita tentang kabar bahagia. Oleh karena itu kita mesti banget memilih teman curhat yang tepat agar masalah-masalah yang kita alami tidak menyebar ke banyak orang.
Manfaat-manfaat yang kita dapat setelah melakukan curhat seperti mendapat ketenangan, mendapat semangat atau dukungan, atau bahkan dapat membantu menemukan solusi dari masalah-masalah yang dialami.
Bagi sebagian orang,
curhat dapat dengan sekali dilakukan. Namun banyak juga mereka yang cukup
kesulitan menyampaikan apa yang dirasakan kepada orang lain. Biasanya orang-orang
yang kesulitan menyampaikan perasaan memilih untuk memendam perasaannya sendiri.
Namun kebiasaan ini danggap kurang baik karena bisa mengganggu kesehatan mental.
Apakah memendam perasaan
lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang lebih mudah untuk melakukan curhat?
Jawab nya tentu TIDAK. Dalam dunia percurhatan terjadi hubungan timbal balik,
dimana pendengar curhat kita akan memberikan respon mengenai cerita-cerita kita.
Tak jarang para pendengar curhat merespon tidak sesuai ekspektasi kita.
Kata-kata yang terlontar kadang malah menambah rasa sakit hati kita. “Masih
mending lu, lah guee.....” dan akhirnya kita malah menjadi pendengar curhat
mereka, “Bisa yok bisa” Bisa apaa? Ini udah pusing banget enggak tau
harus berbuat apa. Itu tadi adalah contoh beberapa kata yang membuat kesal para
pencurhat.
Spesialis para
pendengar curhat saat ini sepertinya sudah mulai meng-upgrade diri agar
tidak disalahkan oleh para pencurhat. Seorang pendengar curhat profesional biasanya
menerima client lebih dari satu orang
dalam 1 hari. Bisa dibayangkan berapa keuntungan yang didapat apabila curhat diberi
tarif. Para pendengar curhat biasanya dengan sukarela mendengarkan keluh kesah
mereka, lalu apakah pantas kita menyalahkan para pendengar apabila memberi respon
yang tidak sesuai yang kita harapkan. Tentu
alangkah baiknya kita tidak perlu menyalahkan mereka.
Jika pendengar curhat
sudah profesial tentunya kini para pencurhat harus profesional juga. Berikut
adalah langkah-langkah menjadi pencurhat profesional. Pertama, pastikan kalian
bercurhat pada jam kerja pelayanan pendengar curhat sehingga tidak mengganggu
aktifitas para pendengar. Kedua, tentukan role curhat yang ingin dipakai, misal: 1. Pendengar tidak boleh menanggapi apapun, 2. Pendengar hanya boleh bertanya
agar curhat berjalan lancar, 3. Pendenger diminta memberikan saran/solusi. Dari
kedua langkah tersebut, maka akan menciptakan suasana yang saling mengenakan
dari kedua pihak.
Apabila kamu belum dapat menjadi seorang pencurhat yang profesional atau sulit menemukan pendengar curhat profesial jangan khawatir, temuilah teman dekat mu, teman curhat yang baik biasanya akan selalu jujur, mau mendengarkan segala keluh kesah, dapat dipercaya akan keamanan privasinya. Coba ingat kembali siapa yang mendengarkan curhatan mu yang menyanyat hati itu? Ehehe Temui mereka ajak minum kopi, susu, teh atau air putih bersama dan ucapkan terima.
Komentar
Posting Komentar