Berwawasan Luas


Ini adalah kali pertama saya bertemu dengan seorang client. Singkat cerita saya sedang belajar menjadi seorang UI/UX  designer, dalam proses pembelajaran ini saya diajak teman saya seorang progamer handal bertemu dengan clientnya. 1 minggu sebelum bertemu client saya mempelajari segala hal yang berhubungan dengan design UI/UX. Beruntung saya sudah mempelajari design sejak SMA sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi saya untuk mempelajari aplikasi yang biasa digunakan untuk design aplikasi atau web.

Dihari itu saya dan teman saya janjian di sebuah warung kopi, kami janjian jam 16:00 WIB namun saya dan teman saya memilih datang lebih awal. Fasilitas Wifi yang cukup keceng, membuat kami sangat nyaman dengan tempat tersebut. Tiba pukul 16:00 WIB, client kami datang, awalnya kami bertiga sedikit canggung untuk memulai obrolan, namun semakin lama kami bisa semakin asik mengobrol.

Kami bertiga memesan kopi agar obrolan bisa samakin santai, saat itu kami tidak langsung membicarakan mengenai project yang ingin dilakukan. Kami awali dengan saling mengenalkan diri masing-masing, hingga akhirnya kami tahu jika client kami adalah seorang pekerja tambang. Banyak hal yang kami diskusikan dimulai dari investasi, pertambangan, musik, teknologi dan masih banyak lagi.

Belajar dari kejadian ini maka semakin merasakan pentingnya berwawasan luas. Di era saat ini, sangat mudah sekali kita mendapatkan informasi apapun dengan mudah, semuanya ada di Google katanya. Gaya belajar menghafal saat ini mungkin tidak diperlukan kembali. Mengapa? karena hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik kita sudah bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Sebagai contoh google mampu menampilkan 106 juta kata terkait hasil pencarian "Sejarah Indonesia" dalam waktu 0,05 detik. 



Melalui kemudahan itu, maka dapat membuat kita bisa memiliki wawasan yang luas. Kita bisa belajar hukum, sejarah, psikolog, ekonomi, pertanian, teknik dan lain sebagainya. Dahulu banyak ilmu pengetahuan yang hanya bisa didapatkan apabila kita kuliah. Namun kini, semua materi kuliah tersedia lengkap di Google.

Selain informasi dalam bentuk teks, kini juga sudah tersedia video-video tutorial yang membuat kita semakin mudah mempelajari skill baru. Saya jadi ingat waktu saya belajar gitar, saat itu internet belum merata. Untuk belajar gitar saya harus mencari orang lain yang mau dengan sukarela mengajari. Bahkan untuk sekedar tuning gitar saya mencuri ilmu karena saya merasa tidak enak jika memintanya mengajari saya. Saya sengaja mengacak-ngacak tuning gitar teman saya, dan saat ia mencoba mentuning gitarnya kembali saya memperhatikannya secara diam-diam dan mempraktekannya di rumah. Jika kalian bertanya apakah saya berhasil mencobanya saat dirumah? jawabnya TIDAK.

Coba kita bandingkan dengan sekarang. Untuk melakukan tuning gitar, seorang yang baru pertama kali memegang gitar bisa langsung melakukannya. Hanya dengan bantuan smartphone dan internet seorang pemula bisa melakukan tuning gitar dengan akurasi yang tinggi. Cukup memetik senar dan melihat dan mengikuti arahan dari aplikasinya apakah senar dikurang kecang atau kurang kendur.

Kemudahan ini tentunya banyak membawa dampak positif kepada kita. Mari kita memanfaatkan kemudahan belajar ini dan itu. Kita bisa menjadi manusia yang memiliki wawasan luas bahkan multi talenta. 

Jadi tidak ada kata tidak tahu dan tidak bisa yang ada hanya saya belum buka google.


Komentar