Menurut KBBI mengeluh diartikan dengan menyatakan perasaan susah karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan dan sebagainya. Dalam bahasa sekarang mengeluh sering disebut dengan “Sambat”.
Banyak yang menyarankan
dalam menjalani hidup sebaiknya jangan banyak mengeluh. Orang yang banyak
mengeluh sering disebut sebagai manusia yang tak pernah bisa bersyukur. Benarkah
mengeluh dapat menjadi tanda kurangnya bersyukur? Jawabnya TIDAK SEPENUHNYA
Manusia mengeluh terkadang
hanya mengungkapkan yang dirasakannya. Bahkan saat mulut mengucap keluh kesah badan
masih tetap mengerjakan pekerjaan tersebut. Mengeluh tak membutuhkan audien,
mengeluh bisa dilakukan sendirian. Berikut adalah beberapa daftar kalimat yang biasa
digunakan untuk mengeluh
"Capek
banget, mana masih banyak lagi tugasnya."
"Duhh
ini tugas apa si, enggak jelas banget."
"Banyak
amat si tugasnya dikasih ke gue."
"Gaji
gue kecil banget."
"Dll."
Kalimat-kalimat itu
biasanya spontan terucap dan keluhan tersebut tentu tak memerlukan tangggapan
orang lain. Jika kita mendengar teman atau patner kita tiba-tiba mengungkapan kalimat
itu maka abaikan saja. Ungkapan keluhan terlontar karena tubuh merasa tak sanggup
lagi menyimpannya dalam hati. Hal ini dapat membuat pikiran kita sedikit melepas
emosi kita.
Dalam hal ini bukan
bearti dapat disimpulkan bahwa dengan mengeluh setiap saat akan membuat kita
semakin tenang. Saat kita mengeluh kita memikirkan atau mengeluarkan kalimat negatif,
tentunya dengan samakin banyak mengeluh maka akan semakin dapat membuat kita berpikir
negatif terhadap semua hal. Bahkan lebih mengerikannya lagi, karena semakin
banyak hal negatif dipikiran kita yang ditimbulkan akibat banyak mengeluh maka
dapat mengakibakan stress.
Apabila dirasa saat
ini sudah sampai level sering berpikir negatif atau bahkan telah sampai level
stres. Maka mari kita redakan semua itu, setiap orang pasti punya masalah
hidupnya masing-masing tinggal bagaimana kita menyikapi masalah tersebut.
Mengalihkan pikiran dengan kegiatan lain seperti olahraga, berinteraksi dengan
teman (dilarang curhat) atau jalan-jalan ke cafe sendirian (me time) dapat menjadi solusi menghilangkan kebiasaan mengeluh.
Itulah artikel saya
tentang mengeluh, jadi mari kita mengeluh secukupnya saja.

Komentar
Posting Komentar