Hari itu ATM terlihat sepi, Sandra berniat untuk mengambil uang. Awalnya Sandra merasa senang karena tidak perlu mengantri. Sandra pun masuk ke dalam ruang ATM yang saat itu AC nya mati. Sandra menggunakan ATM saya sudah lama tidak saya gunakan untuk transaksi. Masukan pin, pilih tarik tunai, gagal, Hahh? Kok gagal?. Sandra mencoba berkali-kali dan akhirnya tetap gagal.
Satu hari setelah
kejadian itu Sandra pergi ke kantor bank terdekat. Datang lebih awal berharap
dapat nomor antrian paling awal. Hari itu ia datang pukul 08:15 WIB, bertemu
dengan satpam dan ditanyai apa keperluanya. Ia mendapat nomor antrian nomor 13,
Sandra cukup senang dan berniat untuk masuk kedalam bank tersebut, namun pintu
bank masih terkunci. “Mas bukanya jam 9, masih 45 menit lagi.
Akhirnya Sandra
memilih pergi untuk mencari sarapan. Di tempat makan rupanya harus mengantri kembali
karena banyaknya pelanggan lainnya. Ibu penjual yang cekatan membuat atrian tak
terasa lama. Nasi, sayur, tempe, sate keong menjadi menu sarapan pagi itu. Jam
menunjukan pukul 9, ia bergegas menuju bank kembali. Inilah saatnya kegiatan
mengantri dimulai.
Menunggu adalah
sesuatu yang sangat membosankan bahkan melelahkan walau kita hanya duduk. Tak
hanya menunggu antrian saja yang melelahkan, bahkan menunggu cinta pun bisa
membuat kita lelah. Merasa lelah saat menunggu adalah hal biasa, akan tetapi jangan
sampai hal membuat kita menyerah. Terkedang kita terlalu mendalami menunggu,
hingga melupakan untuk melakukan aksi. Berikut adalah cerita Sandra saat ia
menunggu antrian bank :
Hari itu waktu
menunjukan tepat jam 9 pagi, berharap bisa memasuki bank namun nyatanya hanya
antrian 1-10 terlebih dahulu yang diperbolehkan masuk. Menununggu di halaman
bank sangat membosankan hingga harus ke toilet sebanyak 3 kali. Karena lelah
menunggu Sandra menanyakan kembali kepada satpam, “Pak sudah urutan berapa?”
urutan 5. 1,5 jam berlalu nomor antrian tak bergerak dan Sandra pun bertanya
kembali “Pak antrian 13 masih lama ya?”. Akhir nya pak satpam pun menyuruhnya
untuk menunggu di dalam bank. Di dalam bank terasa lebih nyaman karena suhu
ruangan yang dingin dan tempat duduk yang empuk.
Sandra sudah melakukan
aksi agar kegiatan menunggu diluar bank menjadi lebih cepat. Selanjutnya pa
yang terjadi setelah Sandra masuk masuk kedalam bank, berikut adalah
pengakuannya :
Saya merasa
senang bisa menunggu didalam bank, dan tak lama setelah saya duduk sambil
bermain hp, saya didatangi oleh pegawai bank bagian asuransi. “Ada yang bisa dibantu
mas kendala nya?” katanya. Saya heran loh sayakan antrian nomor 13, sedangkan sekarang
masih antrian 7. Saya pun menjawab “ohh ini mas kendala saya yaitu atm tidak
bisa digunakan dan saya mengalami kegagalan aktifasi m-banking”. “Oke mas saya
bantu” wah dengan senang hati bisa dibantu sehingga tak perlu menunggu antrian
lebih lama. Hal yang terduga lagi yaitu untuk mengaktifkan kembali ATM yang dormant
dibutuhkan uang 100.000 rupiah, Jumlah uang di dompet tak sampai 100.000 bingung
awalnya dan akhirnya dibantu olehnya dengan meminjamkan uang. Saya hanya duduk
santai dan masalah saya terselesaikan semuanya.
Itulah pengakuan Sandra saat masuk kedalam bank. Dari pengakuan Sandra maka dapat disimpulkan bahwa, menunggu memanglah suatu yang sangat membosankan oleh karena itu janganlah kita larut dalam kebosanan tersebut. Namun lawan dengan melakukan aksi, tak peduli seberapa banyak aksi yang dilakukan. Seorang Sandra pun hanya melakukan aksi dengan bertanya sebanyak 2 kali kepada satpam maka urusannya bisa segera terselesaikan.
Komentar
Posting Komentar